Selasa, 13 Februari 2018

Apa itu Bawang Dayak ?


Apa itu bawang dayak?. Aneh rasanya jika anda yang sudah pernah mengkonsumsi bawang dayak, tapi tidak tahu apa itu bawang dayak. Jika ditanya, apa itu bawang dayak ?, jawabnya hanya seperti bawang merah yang untuk obat.
Bawang Dayak adalah

Pengalaman ini saya tulis karena ternyata banyak juga pelanggan kami yang sudah beberapa kali mengkonsumsi bawang dayak, namun bingung untuk menjelaskan.

Bagi anda yang baru dengar, mungkin bisa dimaklumi jika belum tahu apa itu bawang dayak. Untuk itu, silahkan baca artikel menarik ini dan sampaikan kepada orang yang tanya kepada anda.


Bawang Dayak sejatinya adalah salah satu jenis tanaman obat yang berkhasiat untuk menyembuhkan atau dapat dijadikan obat.

Bawang dayak memiliki nama latin yaitu eleutherine  palmifolia (LIPI, 1978). Nama lain dari bawang dayak antara lain E. guatemalensis, E. latifolia, E. longifolia, E. plicata, Eleutherine americana, E. bulbosa, E. subaphyla, E. citriodora, dan  E. anomala (Anonim 2009).

Bawang dayak di Indonesia juga dikenal dengan nama bawang tiwai, bawang berlian, bawang borneo, bawang merah hutan, bawang hutan, bawang lubak, bawang sayup, bawang hantu, bawang sabrang, bawang arab, babawangan beureum, bawang  kapal, bawang makkah, bawang siyem, lulupan sapi, teki sabrang, bawang papua (Galingging, 2007)

Dari 17 nama lain bawang dayak tersebut, bisa jadi nanti ada tambahan nama lainnya lagi, yang dikarenakan logat bahasa daerah, seperti bawang makkah jadi bawang mekah.

Jadi anda jangan bingung, jika ada yang menyebutnya ini bukan bawang dayak, tapi ini bawang berlian. Itu sama saja.

Saya contohkan seperti ini.

Sama halnya jika ada orang yang memiliki nama Farid Budianto. Mungkin ada yang manggil Farid, ada juga yang manggil Budi, atau ada juga yang manggil Anto.

Nama Anto pun bisa berubah karena logat bahasa menjadi Wanto. Belum lagi nanti ada nama panggilan lainnya. Seperti karena tempat tinggalnya di desa moro, akhirnya dikenal dengan nama moro.

Kurang lebihnya seperti itu.

Sekali lagi lagi saya tegaskan bawang dayak dengan bawang tiwai, bawang berlian, bawang papua, bawang dayak hutan itu sama saja. Sama-sama nama satu tanaman cuma beda panggilan. Ada juga yang sebut bawang bawangan karena hampir mirip dengan bawang merah yang sering di buat bumbu masak.

Jika dilihat dari popularitas, Memang nama bawang dayak lebih banyak dikenal di banding nama bawang papua atau nama lainnya. Mengapa?

Hal in dikarenakan popularitas khasiat bawang dayak lebih dulu dikenal di daerah Kalimantan Tengah, tepatnya di Suku Dayak.

Jadi, kembali lagi bawang dayak bukan hanya saja berasal dari Kalimantan, melainkan di daerah selain Kalimantan pun juga ada, namun nama pangilannya yang berbeda.

Sedikit cerita,

Kadang ada pelanggan kami yang menanyakan seperti ini, “Oh, ini berarti bapak langsung menanam di Kalimantan ya, wah jauh juga ya pak”.

Jika saya mendengar ada yang ngomong seperti itu, saya jadi geleng-geleng kepala sendiri. Apalagi sekarang banyak di daerah jawa, sumatera dan daerah-daerah lain yang sudah membudidayakan bawang dayak.

Maka dari itu, artikel ini saya buat, supaya anda lebih paham tentang bawang dayak.

Selanjutnya, secara taksonomi, Eleutherine palmifolia bawang dayak memiliki jalur klasifikasi yaitu:

Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Liliales
Suku : Iridaceae
Marga : Eleutherine
Jenis : Eleutherine palmifolia(L)
Merr (Depkes, 2001).

Kandungan yang ada di bagian umbi bawang dayak menunjukkan adanya kandungan metabolit sekunder antara lain : alkaloid, glikosida, flavanoid, fenolik, kuinon, steroid, zat tannin dan minyak atsiri. Bagian daun dan akar mengandung flavonoida dan polifenol (Heyne, 1987).

Khasiat bawang dayak untuk kesehatan memang sudah tidak diragukan lagi manfaatnya. Bagi anda yang masih ragu, silahkan dapat membaca beberapa refrensi seperti buku, majalah, artikel maupun jurnal untuk meyakinkan anda sebelum benar-benar mengkonsumsinya.

Mencari-cari informasi beberapa testimoni tentang manfaat bawang dayak saya sarankan. Atau tentang efek samping bawang dayak juga bagus untuk anda ketahui.

Mengutip pendapatnya Galingging (2009) bawang dayak dipercaya sebagai tanaman obat multifungsi untuk berbagai penyakit.

Secara empiris manfaat bawang dayak yaitu daunnya berkhasiat sebagai obat bagi wanita yang nifas, umbinya bersifat diuretik, astringen, pencahar, analgetik, mengobati luka, sakit kuning, batuk, radang poros usus, kanker colon, kanker payudara, perangsang muntah, mencret berdarah, sakit perut, disentri, dan obat bisul. (Galingging, 2009).

Untuk lebih lengkapnya tentang kasiat bawang  dayak, dapat di baca pada link di bawah ini.


Untuk mengenali tanaman bawang dayak, penting juga untuk memahami tentang karakteriktik bawang dayak mulai dari daun, umbi, akar, bunga, buah dan biji.

Daun Bawang Dayak

Daun bawang dayak menurut Heyne (1987) berbentuk pita, ujung dan pangkal runcing warna hijau rata. 

Menurut Galingging (2007) daun bawang dayak merupakan tipe daun tunggal seperti pita dengan ujung dan pangkal runcing tepi rata atau tidak bergerigi berwarna hijau.

Sedangkan menurut Kloppenburg (1988) daun bawang dayak yang sempurna berbentuk pita dengan ujungnya runcing, sedang daun-daun lainnya berbentuk menyerupai batang. Letak daun berpasangan dengan komposisi daun bersirip ganda. Tipe pertulangan daun sejajar dengan tepi daun rata dan bentuk daun berbentuk pita berbentuk garis.

Umbi Bawang Dayak

Bentuk umbi bawang  dayak  berbentuk bulat telur memanjang dan berwarna dominan merah. Umbi bawang dayak terdapat dibawah tanah tanaman (Heyne,  1987).

Umbi bawang dayak tidak berbau sama sekali. Umbi dapat dikonsumsi setelah masa panen atau berusia 6 bulan, dengan cirri-ciri tinggi tanaman tinggi 20 - 40 cm, lebar 1,5 - 3 cm dan sudah berbunga.

Akar Bawang Dayak

Akar bawang dayak mempunyai akar serabut. Warna akar bawang dayak adalah coklat muda (Heyne,   1987).

Bunga Bawang Dayak

Bunga bawang dayak berupa bunga tunggal, warnanya putih, terdapat pada ketiak-ketiak daun atas, dalam rumpun-rumpun bunga yang terdiri dari 4 sampai 10 bunga.

Bunga bawang dayak mekar menjelang sore, antara jam 5 pagi sampai jam 7 sore, kemudian menutup kembali (Becker,  1968). 

Bunga bawang dayak bentuk silindris, kelopak terdiri dari dua daun kelopak, hijau kekuningan, mahkota terdiri dari empat daun mahkota, lepas, panjang ± 5 mm, putih, benang sari empat, kepala sari kuning, putik bentuk jarum, panjang ± 4 mm, putih kekuningan (Backer, 1968).

Buah Bawang Dayak

Bawang dayak mempunyai buah kotak berbentuk jorong dengan bagian ujungnya berlekuk. Bila masak merekah menjadi 3 rongga yang berisi banyak biji (LIPI, 1978).

Biji Bawang Dayak

Tanaman bawang dayak mempunyai bentuk biji bundar telur atau hampir bujur sangkar. Warna biji coklat dan hampir mendekati warna hitam (LIPI, 1978).

Saya harap artikel tentang apa itu bawang dayak mudah dipahami dan bermanfaat buat anda. Terima kasih

Bagikan artikel ke:

Facebook Google+ Twitter